Beberapa waktu berlalu, dan istrinya belum keluar. Jadi, suami mulai bertanya-tanya apa yang terjadi dengannya. Ia menanyakan salah seorang penjaga toko, ia memohon untuk memeriksa ruang ganti itu, kemudian mengatakan kepadanya 'yang mengejutkan' bahwa ruang ganti itu kosong.
Reaksi pertama adalah bahwa istrinya sedang bermain lelucon pada dirinya. Jadi dia kembali ke hotel mereka. Tapi dia tidak ada di sana. Masih berpikir itu adalah lelucon, ia duduk menunggunya.
Setelah beberapa jam berlalu, ia menjadi lebih, dan lebih cemas. Dan ketika dia tidak kembali keesokan harinya, dia bingung. Dia menelepon polisi, butik dan semua rumah sakit di Paris. Tidak ada jejaknya di manapun.
Polisi melakukan apa yang mereka bisa, tapi setelah tiga minggu, tidak ada petunjuk tunggal. Lelah dan putus asa, sang suami kembali ke Jepang.
Dua tahun kemudian, ia menemukan dirinya di sebuah karnaval Filipina. Dia berhenti di depan sebuah pertunjukan aneh di tenda tua lusuh. Tanda di atas pintu masuk bertuliskan; "The House of Oddities". Penasaran, pria itu masuk, dan merasa jijik pada apa yang ada di dalam.
Ia berjongkok di dekat kandang, ia melihat koleksi aneh, cacat serta menyeramkan. Para penghuni aneh disini adalah contoh menakutkan dari kesengsaraan manusia. Dalam kandang kotor terakhir, ia merasa ngeri melihat atraksi tentang; seorang wanita bengkok, penuh bekas luka, dan bekas dimutilasi, bergoyang-goyan
Tanda di kandang tertulis, "The Worm Woman". Dia tidak punya lengan atau kaki. Mereka telah memotongnya, dan hanya menyisakan bagian dada, dan perut. Wajahnya ditutupi dengan bekas luka dari sebuah operasi mengerikan, dan mulutnya dijahit. Ketika dia berbalik matanya yang sedih menatapnya, sang suami berteriak saat ia mengenali tanda lahir di wajah istrinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar