Jelangkung - Kalau disebut jelangkung sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Permainan mistis itu kerap dimainkan masyarakat sejak dulu kala, dan dipercaya dapat memanggil arwah kedalam boneka kayu.
Dua sutradara kawakan Indonesia, Rizal Mantovani dan Jose Poernomo, bahkan pernah mengangkatnya menjadi sebuah film horor pada tahun 2001 silam. Konon kabarnya, permainan ini sangat digemari orang zaman dulu karena sarat akan kekuatan gaib.
Jelangkung biasanya dimainkan secara beramai-ramai pada malam hari. Boneka orang-orangan dari kayu merupakan media untuk menampung arwah yang dipanggil oleh para peserta permainan.
Selain itu, alat tulis yang direkatkan di tangan boneka kayu itu dan secarik kertas harus tersedia. Lokasi untuk memainkan Jelangkung juga tak sembarangan. Tempat-tempat angker, seperti kuburan, kerap menjadi lokasi untuk memainkan permainan mistis ini.
Para peserta harus membaca mantra tertentu untuk memanggil arwah. Setelah sang arwah masuk ke dalam boneka kayu itu, ia biasanya akan memperkenalkan dirinya.
Tapi jangan berharap sang arwah akan memperkenalkan diri dengan bersuara, karena ia hanya memperkenalkan diri dan menjawab pertanyaan yang dilontarkan kepadanya melalui tulisan.
Setelah itu, interaksi tanya jawab antara peserta dengan sang arwah pun terjadi. Pertanyaan yang diajukan biasanya sangat beraneka ragam, antara lain nama sang arwah, tahun kelahiran dan meninggal serta penyebab ia meninggal.
Tak jarang para peserta permainan menanyakan soal peruntungannya di masa yang akan datang. Namun begitu, bukan berarti permainan mistis itu tidak berbahaya.
Sebab, bagi orang awam yang tidak mengerti alam gaib, permainan ini dipercaya dapat membahayakan. Sebelum permainan berakhir, sang arwah biasanya melontarkan sejumlah permintaan kepada para peserta permainan, salah satunya adalah mengantarkannya pulang ke suatu tempat yang dikehendakinya.
Jika tidak dipenuhi, sang arwah biasanya akan marah dan dapat menimbulkan masalah bagi peserta permainan. Karena itu, jangan sekali-sekali mencoba permainan ini jika Anda tak mau berisiko.
Dua sutradara kawakan Indonesia, Rizal Mantovani dan Jose Poernomo, bahkan pernah mengangkatnya menjadi sebuah film horor pada tahun 2001 silam. Konon kabarnya, permainan ini sangat digemari orang zaman dulu karena sarat akan kekuatan gaib.
Jelangkung biasanya dimainkan secara beramai-ramai pada malam hari. Boneka orang-orangan dari kayu merupakan media untuk menampung arwah yang dipanggil oleh para peserta permainan.
Selain itu, alat tulis yang direkatkan di tangan boneka kayu itu dan secarik kertas harus tersedia. Lokasi untuk memainkan Jelangkung juga tak sembarangan. Tempat-tempat angker, seperti kuburan, kerap menjadi lokasi untuk memainkan permainan mistis ini.
Para peserta harus membaca mantra tertentu untuk memanggil arwah. Setelah sang arwah masuk ke dalam boneka kayu itu, ia biasanya akan memperkenalkan dirinya.
Tapi jangan berharap sang arwah akan memperkenalkan diri dengan bersuara, karena ia hanya memperkenalkan diri dan menjawab pertanyaan yang dilontarkan kepadanya melalui tulisan.
Setelah itu, interaksi tanya jawab antara peserta dengan sang arwah pun terjadi. Pertanyaan yang diajukan biasanya sangat beraneka ragam, antara lain nama sang arwah, tahun kelahiran dan meninggal serta penyebab ia meninggal.
Tak jarang para peserta permainan menanyakan soal peruntungannya di masa yang akan datang. Namun begitu, bukan berarti permainan mistis itu tidak berbahaya.
Sebab, bagi orang awam yang tidak mengerti alam gaib, permainan ini dipercaya dapat membahayakan. Sebelum permainan berakhir, sang arwah biasanya melontarkan sejumlah permintaan kepada para peserta permainan, salah satunya adalah mengantarkannya pulang ke suatu tempat yang dikehendakinya.
Jika tidak dipenuhi, sang arwah biasanya akan marah dan dapat menimbulkan masalah bagi peserta permainan. Karena itu, jangan sekali-sekali mencoba permainan ini jika Anda tak mau berisiko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar