Misteri - Waktu itu sore hari menjelang maghrib, aku baru saja pulang dari Wonosari menghadiri suatu acara bersama teman-teman. Karena yang pulang ke arah timur hanya aku seorang, di persimpangan jalan yang menuju ke kampungku aku pun berpisah dengan mereka.
Hari yang mendung dengan gerimis rintik-rintik dan menjelang gelap membuatku semakin perlahan dalam mengendarai motor. Dari arah utara waktu mau memasuki daerah hutan yang dipenuhi dengan bebatuan terjal aku agak was-was.
Karena belum pernah aku pulang sampai hari gelap seperti sekarang. Saat melintas di depan pabrik pengolahan batu, aku sedikit lega karena ternyata disana masih ada karyawan yang beraktifitas, hal itu dapat kuketahui dari bunyi mesin pengolah batu yang masih menyala.
Nah, sekitar 1 kilometer dari pabrik tersebut merupakan daerah hutan yang di kiri-kanan jalan penuh dengan gua dan batu terjal. Waktu melintasi sebuah gua yang ukurannya paling besar, aku menyalakan lampu motor dan agak memperlambat laju motor.
Di tengah rintik hujan aku mendengar suara bayi menangis yang sayup-sayup kudengar seperti berasal dari dalam gua. Pikiranku jadi bermacam-macam, akupun coba memperjelas darimana asal suara tersebut, apakah hanya khayalanku saja.
Namun memang suara bayi itu jelas berasal dari dalam gua yang berbaur dengan suara gerimis. Karena hanya sendirian, aku tidak berani untuk berhenti dan memperhatikan ke dalam gua.
Ku kendarai motorku seperti tidak terjadi apa-apa, padahal didalam pikiranku sudah tidak karuan. Apa iya ada hantu yang mencoba menggangguku?
Akupun tidak berani menoleh kebelakang, saat menjumpai desa terdekat, aku berhenti di sebuah warung makan dan memesan kopi sambil merokok untuk menghilangkan rasa tegang. Aku masih ingat bagaimana sayup-sayup suara bayi misterius di dalam gua tersebut kudengar.
Hari yang mendung dengan gerimis rintik-rintik dan menjelang gelap membuatku semakin perlahan dalam mengendarai motor. Dari arah utara waktu mau memasuki daerah hutan yang dipenuhi dengan bebatuan terjal aku agak was-was.
Karena belum pernah aku pulang sampai hari gelap seperti sekarang. Saat melintas di depan pabrik pengolahan batu, aku sedikit lega karena ternyata disana masih ada karyawan yang beraktifitas, hal itu dapat kuketahui dari bunyi mesin pengolah batu yang masih menyala.
Nah, sekitar 1 kilometer dari pabrik tersebut merupakan daerah hutan yang di kiri-kanan jalan penuh dengan gua dan batu terjal. Waktu melintasi sebuah gua yang ukurannya paling besar, aku menyalakan lampu motor dan agak memperlambat laju motor.
Di tengah rintik hujan aku mendengar suara bayi menangis yang sayup-sayup kudengar seperti berasal dari dalam gua. Pikiranku jadi bermacam-macam, akupun coba memperjelas darimana asal suara tersebut, apakah hanya khayalanku saja.
Namun memang suara bayi itu jelas berasal dari dalam gua yang berbaur dengan suara gerimis. Karena hanya sendirian, aku tidak berani untuk berhenti dan memperhatikan ke dalam gua.
Ku kendarai motorku seperti tidak terjadi apa-apa, padahal didalam pikiranku sudah tidak karuan. Apa iya ada hantu yang mencoba menggangguku?
Akupun tidak berani menoleh kebelakang, saat menjumpai desa terdekat, aku berhenti di sebuah warung makan dan memesan kopi sambil merokok untuk menghilangkan rasa tegang. Aku masih ingat bagaimana sayup-sayup suara bayi misterius di dalam gua tersebut kudengar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar